Posts

Di Periode ini Revolusi Sawit Rakyat Terjadi

Kalau dirunut dari semua omongan lelaki 55 tahun ini, perkembangan luasan kebun kelapa sawit paling pesat nampak pada rentang waktu 2016-2020. 

Sebab Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) ini bilang kalau pada 1980, luas kebun kelapa sawit di Indonesia masih sekitar 300 ribu hektar. Tapi di 2016, luasan itu membengkak menjadi 11 juta hektar. 

Ini berarti selama kurun waktu 36 tahun, terjadi penambahan luas kebun kelapa sawit sekitar 10,7 juta hektar atau rata-rata 297 ribu hektar pertahun.

“Tahun 1980, produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia masih di angka 700 ribu ton, tapi di 2016 sudah mencapai 31,7 juta ton,” urai Tungkot Sipayung kepada elaeis.co, kemarin. 

Uniknya kata doktor ilmu ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, di rentang yang sama, sawit rakyat berkembang dari 2% menjadi 42%. Ini berarti, dalam tempo 36 tahun, persentase sawit rakyat naik 40%.

Lantas, hadirnya kebun-kebun sawit rakyat ini justru bukan oleh fasilitas — subsidi atau kredit — pemerintah. Tapi justru dibiayai dari kocek sendiri atau kredit komersial bank dengan atau tanpa avalis.    

Hanya saja, kalau ditengok dari luasan kebun sawit saat ini yang mencapai 16,38 juta hektar, pertumbuhan kebun kelapa sawit terbesar justru terjadi pada rentang waktu 2016-2020, mencapai 5,38 juta hektar.

Kalau dipukul rata, maka pertumbuhan luasan kebun sawit pertahun, mencapai lebih dari 1,3 juta hektar. 

Belum ada penjelasan apakah benar demikian, atau justru penghitungan luasan dari awal yang bermasalah. 

Hanya saja yang pasti kata Tungkot, pada rentang 1980-2016 itulah terjadi revolusi sawit rakyat. Sebab di tahun 1980, yang mencicipi industri kelapa sawit masih korporasi. 

Oleh melonjaknya luasan dan produksi sawit Indonesia itu, Malaysia yang sempat selama 70 tahun menjadi raja minyak sawit dunia, melorot ke urutan kedua. 

Di 2017, produksi Indonesia sudah menjadi produsen CPO terbesar dunia dengan torehan 58%, sementara Malaysia hanya di angka 29%.

Kondisi pertumbuhan kelapa sawit Indonesia ini juga berdampak pada dominasi minyak kedelai (soybean oil) yang tadinya hampir 100% mengkeret — mengecil — menjadi sekitar 63%. Proses mengkeret itu sudah terjadi sejak 2004.
   
“Pada 2017, pangsa minyak sawit malah sudah mencapai 42% dan minyak kedelai turun menjadi 32%. Dengan begitu, Indonesia enggak hanya berhasil menjadi produsen minyak sawit terbesar dunia, tapi menjadi produsen terbesar pada pasar 4 minyak nabati utama dunia — Sawit, Soybean, Rapeseed dan Sunflower,” ujar Tungkot.

Sumber : Elaeis.co

Leave a Reply :

* Your email address will not be published.

kaçak bahiscanlı bahiskaçak bahis sitelerijustin tv izlecasinowordpress kurbahis siteleri
%d bloggers like this: