Posts

Riau; Saban Tahun Serap 218 Juta Ton Karbon, Setor Duit Rp48 Triliun

Beruntunglah Riau menjadi provinsi yang paling luas kebun kelapa sawitnya di Indonesia. 

Data Kementerian Pertanian, saat ini luas kebun kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektar. 

Nah, sekitar 20,68% atau 3,387 juta hektar dari luasan itu, ada di Riau. Uniknya, 65% nya adalah kebun petani. 

Oleh luasan kebun kelapa sawit tadi, saban tahun Riau bisa menyerap sekitar 218,474 juta ton karbon dioksida (CO2) dan melepas sekitar 63,3 juta ton oksigen (O2). 

Hitungan ini mengacu pada hasil penelitian Robert Henson, seorang ahli ekofisiologi asal Oklahoma City, Amerika Serikat yang 21 tahun lalu meneliti kelapa sawit di Malaysia. 

Hasil penelitiannya itu kemudian dia rilis dalam sebuah jurnal berjudul ‘The Rough Guide to Climate Change’.

Kalau luasan kelapa sawit tadi merujuk pada hasil digitalisasi penafsiran citra satelit resolusi tinggi (CSRT) pada 18 bulan terakhir, karbon dioksida yang diserap sawit Riau malah lebih besar lagi; mencapai 261,852 juta ton pertahun. Jumlah oksigen yang dilepas juga lebih besar; sekitar 75,916 juta ton.

Soalnya hasil pencitraan itu, luas kebun kelapa sawit di Riau disebut mencapai 4,09 juta hektar. Sekitar 2,6 juta hektar atau 64% milik petani, sisanya perkebunan besar. 

Hitung-hitungan inilah yang dirunut kembali oleh Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung dan Dr. Mulono Aprianto, Dewan Pakar DPW Apkasindo Riau dalam webinar bertajuk ‘Peran Sawit Rakyat dalam Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Riau, kemarin. 

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Dr. Tungkot Sipayung, pun menguatkan makalah dua lelaki ini. 

“Kalau devisa dari sawit Indonesia pada 2018 mencapai Rp240 triliun, ini berarti, sumbangan devisa dari Riau mencapai Rp48 triliun,” Gulat mengurai angka-angka itu kepada elaeis.co usai webinar.

Tak hanya menyumbang devisa yang besar kata kandidat doktor lingkungan Universitas Riau ini, sawit Riau juga telah menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 3 juta orang. 

“Di Indonesia sekarang, ada sekitar 8,6 juta hektar semak belukar. Kalau dalam lima tahun ke depan Indonesia bisa memanfaatkan lahan ini untuk perkebunan kelapa sawit, maka akan tercipta lapangan kerja sekitar 10 juta orang,” katanya. 

Ayah dua anak ini berharap ego sektoral terkait lahan dan kawasan hutan segera dihilangkan oleh para pemangku kebijakan. 

“Saya yakin tak satupun manusia di permukaan bumi ini yang tidak cinta lingkungan. Di atas, kami sudah jelaskan seberapa besar peran sawit ikut menjaga lingkungan. Tapi gara-gara ego sektoral tadi, kebaikan sawit ini enggak pernah ditengok. Yang ditengok malah *dari kaca mata kepentingan pembenci sawit lebih dominan. Harusnya kita bersatu padu mengambil gemilangnya sawit untuk ekonomi Riau dan provinsi sawit lainnya,” ujar Gulat. 

Pada sesi lain webinar itu, Tungkot mengulas seperti apa sawit berperan bagi kehidupan masyarakat perkotaan. 

“Selain sawit menyerap karbon dioksida dan  memberikan oksigen untuk aktivitas perkotaan, sawit juga telah membikin geliat ekonomi perkotaan semakin kencang,” katanya.

Ini terjadi lantaran hitungan PASPI kata Tungkot, saban tahun duit yang berputar di perdesaan kelapa sawit mencapai Rp8,1 triliun dan di perkotaan mencapai Rp19,5 triliun pertahun. Wow…

Sumber : Elaies.co

Leave a Reply :

* Your email address will not be published.

kaçak bahiscanlı bahiskaçak bahis sitelerijustin tv izlecasinowordpress kurbahis siteleri
%d bloggers like this: